Saturday 30 September 2017

Rumah-Rumah yang Terbuat dari Benda yang tidak Masuk Akal


Hi Gansis
Tempat tinggal merupakan kebutuhan mendesak selain sandang, karena dengan memiliki tempat untuk bernaung setidaknya dapat melindungi manusia dari terpaan cuaca yang saat ini susah diprediksi. 

Namun untuk mendapatkan tempat tinggal pun tidak mudah, terlebih membangun dengan harga material yang mahal. 

Akan tetapi manusia yang memiliki akal, kreatif dan inovatif selalu memliki cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berikut 10 Rumah yang Terbuat dari Benda yang tidak Masuk Akal:





 

1. Rumah Lego 


Siapa yang tidak mengenal lego? Sepertinya semua orang mengenal mainan ini. James May, presenter Top Gear BBC, telah membangung dua rumah yang tidak mungkin ditinggali oleh manusia. 

Meskipun rumah tersebut memiliki fasilitas lengkap, kamar mandi, dapur, ruang keluarga, namun terlalu riskan untuk ditinggali karena bangunan tersebut terbuat dari lebih tiga juta kepingan lego yang disusun sedemikian rupa.

James menyusun lego setinggi 20 kaki di Denbies Wine Estate, kawasan Dorking, Inggris dibantu oleh 1.000 relawan. Saat itu ia berpikir akan ada seseorang ataupun kolektor yang berminat untuk membeli karya legonya tersebut. 

Namun ia harus menghadapi perizinan penggunaan lego sebagai sebuah bangunan rumah. Karena penggunaan plastik yang massif di Inggris memerlukan sebuah legalitas yang cukup rumit. May harus berurusan dengan hal yang besar, yakni perusahaan pembuat lego dan May dinyatakan tidak memiliki izin dan hak untuk menggunakan produk mereka untuk kepentingan komersial. May pun kemudian dicekal untuk tidak menggunakan lego.

Akhirnya bangunan bernilai seni tersebut harus dihancurkan, selain permasalahan lego yang pelik, juga tidak ada yang mau membeli bangunan lego tersebut. 



2. Rumah Jagung
  

Bangunan rumah yang satu ini benar-benar sebuah model saja, sehingga tidak bisa ditempati oleh siapapu. Kerangka dan fondasi bangunan ini terbuat dari bahan kayu yang dipadati oleh tongkol jagung. Bangunan ini dibuat sebagai rumah yang ramah lingkungan dengan biaya murah, dan salah satunya dengan menggunakan jagung sebagai material dasarnya. 

Meski demikian resiko yang harus dihadapi adalah hujan dan terpaan angin di permukaan dinding bangunan. Namun keuntungan dari bangunan ini, sang pemilik dapat memperbaharui dinding rumahnya dengan jagung yang lebih baru sehingga warnanya menjadi lebih segar. 



3. Hotel Garam
  

Pada suatu masa garam merupakan bahan baku makanan yang langka di kawasan Eropa, bahkan di sebuah negara garam digunakan untuk membayar upah para tentaranya. 

Sementara itu keunikan terjadi di Bolivia, ada sejenis garam tidak digunakan sebagai bahan baku masakan karena tidak memiliki rasa dan substansi kimiawi lainnya. Dan ini menginspirasi untuk dijadikan sebagai material dasar bangunan sebuah hotel. Bangunan berbahan unik ini dapat dijumpai di Salar de Uyuni di bagian barat Bolivia.

Namun penggunaan garam ini tidak 100% karena dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti batu bata, dan garam lebih difungsikan sebagai bahan perekat dan penguat bangunan selain lantai. 



4. Rumah Tulang Mamut
  

Material bangunan yang satu ini mungkin yang paling mahal, selain sudah langka dan kalaupun ada harganya pasti sangat mahal dan harus mendapatkan perizinan yang rumit.  


Karena bangunan yang satu ini merupakan warisan para pendahulu kita, sebuah tempat tinggal yang terbuat dari tulang belulang gajah purba (mamut). Tulang belulang yang ukurannya besar tersebut disusun sedemikian rupa kemudian diberikan atap, hingga membentuk sebuah tempat tinggal. 

Bangunan tersebut masih dapat kita jumpai di berbagai museum di Eropa dan Amerika, dan salah satunya sebuah diorama di American Museum of Natural History di New York. 



5. Rumah Koran
  

Pada 1922 Elis Stenman mulai membangun sebuah rumah dengan menggunakan koran sebagai material dasarnya. Kecuali kerangka bangunan yang terbuat dari kayu, ia menggunakan koran yang digulung dan dipernis sebagai dindingnya. 

Daya rekat koran memberikan dinding yang kuat sementara pernis membuat dinding itu dapat bertahan lama. Selain terbuat dari koran-koran yang ia kumpulkan, Elis pun mendapat sumbangan koran dari beberapa teman dan orang-orang yang ingin membantunya. 



6. Rumah Botol Plastik
  

Mendaur ulang bahan-bahan yang tidak bisa diurai secara alami saat ini gencar dilakukan oleh para pecinta dan pemerhati lingkungan, selain menjadi bahan alternatif juga dapat mencegah semakin rusaknya ekologi. Menjadi bahan alternatif karena harganya yang murah dan mudah untuk didapatkan, seperti botol minuman. Seperti di Taiwan, ada sebuah ruang pameran yang bahan bangunannya terbuat dari susunan botol minuman.

Sementara di negara-negara dunia ketiga, beberapa penduduk harus memiliki tempat tinggal yang terbuat dari bahan-bahan logam yang berkarat dan itu tidaklah sehat. Sementara dengan menggunakan susunan botol (yang sudah dibersihkan) udara di dalam ruangan dapat cepat bersirkulasi, dan cahaya yang masuk pun dapat diatur, terlebih dapat menikmati keindahan cahaya dari sinar matahari yang menembus warna-warni botol. 



7. Rumah Fosil Kayu
  

Kayu merupakan bahan dasar bangunan tertua yang digunakan oleh manusia. Kuat, fleksibel, dapat diperbaharuai dan murah, merupakan kelebihannya dan kita harus memberikan acungan jempol kepada nenek moyang kita yang memperkenalkanya. 

Nah ternyata ada bahan kayu yang disebut-sebut kekuatan dan keindahannya melebihi kayu biasa, yakni kayu yang telah menjadi batu (fosil). Semakin tua usia fosil kayu tersebut maka semakin keras dan tahan lama, dan saat ini material tersebut telah digunakan untuk membangun sebuah rumah yang sederhana dan indah.

Sementara itu di Lamar, Colorado, Amerika Serikat, ada sebuah toko mobil yang terbuat dari fosil kayu. Kemudian di Glen, Texas, terdapat sebuah rumah fosil yang dibangun pada tahun 1920’an, karena kebetulan ditempat tersebut banyak ditemukan fosil kayu. 



8. Rumah Ban Bekas
  

Jutaan ban kendaraan yang terbuat dari karet dibuang setiap tahunnya, ada yang dibakar ataupun didaur ulang kembali. Namun ada juga yang menggunakan ban bekas ini sebagai bahan dasar untuk membuat sebuah rumah. Ban yang disusun sedemikian rupa tersebut memiliki kekuatan dan ketangguhan, sehingga sangat baik untuk dijadikan sebagai dinding rumah. 

Dan karet merupakan bahan yang cepat menyerap kalor, panas maupun dingin, sehingga udara yang ada di dalam ruangan rumah ban tersebut akan stabil. Dan bagi yang tidak menyukai warna ataupun baunya, dinding tersebut dapat dilapisi oleh kertas dinding ataupun plester lainnya. 



9. Rumah Pesawat
  

 Ada rumah yang menggunakan struktur sebuah bangunan seperti menara air, gerbong kereta ataupun mobil. Nah rumah yang satu ini cukup berbeda dan sepertinya sulit untuk mendapatkannya yakni dari sebuah bangkai pesawat terbang. 


Tentu saja menarik, karena selain memiliki interior yang cukup nyaman untuk beristirahat, bagian eksteriornya pun memiliki keindahan tertentu selain dapat bertahan dari terpaan cuaca. Bagian dari pesawat lainnya pun selain tempat duduk, ruang kemudi, dan dapur, bagasinya pun dapat digunakan sebagai ruang penyimpanan cadangan makanan dan alat-alat rumah tangga. 



10. Kuil Budha Dari Botol Bir
  

Yang terakhir ini berbeda dengan keempat daftar di atas karena merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk orang banyak dan beribadah. Wat Pa Maha Chedi sebuah kuil budha yang terdapat di Thailand, namun yang menjadikannya unik adalah mosaik dindingnya yang terbuat dari susunan botol bir. 


Selain menjadikannya sebuah mosaik, dinding botol ini sewaktu-waktu dapat memberikan cahaya yang indah di dalam kuil. Para bhiku yang membangun kuil ini mengharapkan agar masyarakat lainnya dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang masih berguna. Terutama dari barang-barang yang mereka beli seperti botol minuman dan sebagainya.


8 Alasan Kamu Harus Berhenti Dari Kerja Lembur
Kenapa kita bisa menjadi Pesimis? + Tips menjadi Optimis
Gerhana Matahari Total Dengan Berbagai Efek Sampingnya

No comments:

Post a Comment